Selasa, 22 Agustus 2017

Faktor-Faktor Pertumbuhan Public Relations

*masih dalam edisi tugas mata kuliah Public Relations tahun 2014


1.      Perkembangan Institusi-Institusi Raksasa

Hubungan perusahaan dengan masyarakat luas dapat membantu mendongkrak eksistensi institusi dan mampu menarik kepercayaan masyarakat terhadap intitusi tersebut. Sehingga, perkembangan institusi-istitusi besar di dunia berperan penting dalam pertumbuhan Public Relation.
Beberapa tahun yang lalu, sempat beredar isu bahwa BPOM menemukan berbagai produk permen susu dari China yang mengandung melamin. Setelah isu itu beredar, pemerintah sempat menarik peredaran produk-produk yang mengandung susu dari China. Produk OREO juga tak luput ditarik peredarannya dari Indonesia, sehingga produsen OREO mengalami kerugian dan tentu yang paling penting adalah mengalami krisis kepercayaan oleh masyarakat.
Menghadapi masalah ini, perusahaan OREO di Indonesia melalui Public Relation-nya meluncurkan sebuah iklan untuk membersihkan nama (perbaikan citra) OREO di mata masyarakat. Talent yang digunakan cukup meyakinkan, yaitu Ferdi Hasan yang memerankan seorang ayah yang ingin memberikan makanan terbaik untuk anak-anaknya. Dalam iklan tersebut, awalnya Ferdi pun ragu dengan kualitas OREO namun dia meyakinkan diri bahwa OREO aman untuk dikonsumsi setelah mendatangi pabrik OREO yang berada di Indonesia secara langsung. Iklan ini bertujuan untuk mengedukasi  masyarakat  bahwa OREO yang dipasarkan di Indonesia dibuat di Indonesia dan aman untuk dikonsumsi. Akhirnya, nama OREO kembali bersih di mata masyarakat dan OREO masih terus diproduksi dan dikonsumsi hingga sekarang.

2.      Peningkatan Kesadaran Publik dan Pertumbuhan Media

Public relation sangat berperan penting dalam berupaya membangun hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat agar adanya saling pengertian satu sama lain dan adanya kesadaran publik terhadap perusahaan. Peningkatan kesadaran publik dan pertumbuhan media dapat dilakukan melalui community relations / Corporate Social Responsibility (CSR). 
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah pendekatan dimana perusahaan mengintegarasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis dan interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan.(Nuryana, 2005).
Berikut merupakan contoh kasus upaya peningkatan kesadaran publik dan pertumbuhan media yang dapat mendorong pertumbuhan Public Relation:

·      Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy)


Lifebuoy mengedukasi jutaan anak-anak Indonesia untuk menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mengajarkan lima waktu cuci tangan terpenting, yaitu mencuci tangan sebelum makan, mencuci tangan sesudah makan,mencuci tangan sesudah buang air besar/kecil, mencuci tangan untuk para ibu sebelum menyusui, dan mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan.Selain itu, Lifebuoy juga berinisiatif mendonasikan fasilitas cuci tangan di sekolah-sekolah yang belum memenuhi standar sekolah sehat untuk membiasakan cuci tangan pakai sabun.

       Melalui program CSR tersebut terjalinlah hubungan antara Unilever dengan masyarakat.  Program CSR yang diselenggarakan Unilever telah memberikan manfaat dan keuntungan bagi masyarakat maupun Unilever sendiri. Manfaatnya yaitu, masyarakat mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih mengenai bagaimana pola hidup yang sehat dan mencuci tangan dengan benar, selain itu sekolah-sekolah di Indonesia merasa terbantu dengan adanya fasilitas cuci tangan. Sedangkan manfaat untuk Unilever yaitu, salah satu produk Lifebuoy kini semakin dikenal oleh masyarakat atau publik dan pt. Unilever Indonesia, Tbk sendiri memiliki citra yang positif di mata masyarakat. Dengan adanya manfaat yang dihasilkan melalui program CSR Unilever, kini program Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy) telah dimuat di media cetak koran seperti Tribun dan juga diliput melalui iklan di media televisi dan internet. Dengan meningkatnya pertumbuhan media tersebut, perhatian publik terhadap Unilever pun akan semakin meningkat.

Dilihat dari kesuksesan program CSR dan community relation yang telah dijalankan, public relation dalam perusahaan Unilever dianggap telah berhasil membangun hubungan yang baik antara Unilever dan masyarakat. Dengan keberhasilan tersebut public relation perusahaan Unilever akan semakin tumbuh berkembang dengan kualitas yang baik.

3.      Peningkatan Perubahan Sosial, Konflik dan Konfrontasi

      Salah satu perubahan sosial yang sangat mudah untuk diamati yaitu dalam hal teknologi transportasi. Sebelum berkembangnya teknologi yang ditandai dengan ditemukannya mesin, dulu masyarakat Indonesia menggunakan alat transportasi daerah seperti delman, sepeda atau bahkan berjalan kaki untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Namun, di era saat ini hal itu tidak lagi dapat ditemui sebab masyarakat telah menggunakan motor atau mobil untuk mempermudah dan mempercepat waktu tempuh. Perubahan social ini pun tentu menimbulkan berbagai masalah, salah satunya adalah kemacetan.

Kemacetan sudah menjadi salah satu masalah di beberapa kota besar yang sulit diselesaikan. Namun, pemkot Bandung mempunyai cara yang unik untuk mengatasi masalah kemacetan di kota Bandung. Pemkot Bandung mencoba mengubah gaya hidup masyarakat kota Bandung dengan cara mengajak warganya menggunakan sepeda sebagai pengganti kendaraan bermotor, dan juga mengadakan program Damri gratis setiap hari senin dan kamis bagi pelajar kota Bandung. Kegiatan ini dibuat untuk menggalang dukungan dalam rangka mengurai kemacetan,  menghemat BBM, dan juga mengedukasi serta membiasakan masyarakat untuk menggunakan sepeda yang ramah lingkungan atau menggunakan angkutan massal dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

        Program tersebut tentu tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak menggunakan teknik-teknik Public Relation. Maka dari itu, pemkot Bandung mempublikasikan program tersebut melalui baliho, poster dengan desain yang menarik dan kreatif serta pesan-pesan yang bersifat persuasif yang disuarakan melalui media sosial.



4.      Globalisasi dan Pertumbuhan Media Global, Opini Publik dan Demokrasi

Globalisasi dan media global merupakan dua elemen yang memungkinkan penyebaran ide-ide demokrasi dan opini public di masyarakat. Hal ini tentu sangat mendorong pertumbuhan Public Relation sebab selain karena opini public dibentuk oleh seorang Public Relation, tanpa Public Relation Management yang baik, maksud/tujuan atau ide-ide dari satu pihak yang sudah direncanakan tidak akan tersampaikan dengan baik ke pihak lainnya (dalam hal ini pihak yang berkepentingan).
Aksi propaganda mempunyai kaitan yang cukup erat dengan demokrasi. Propaganda berasal dari bahasa latin, yaitu propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan. Jadi, propaganda dapat diartikan sebagai suatu metode menyebarkan berita agar diketahui oleh masyarakat. Inilah salah satu hal yang dilakukan oleh seorang Public Relation.
Berikut adalah salah satu contoh kasus propaganda mengenai bagaimana sebuah poster dapat memengaruhi opini public masyarakat di Inggris. 
“Keep Calm and Carry On merupakan kalimat sederhana dari sebuah poster yang dibuat oleh UK Ministry of Information sebelum awal Perang Dunia II pada saat pemerintahan raja King George VI di Inggris tahun 1939. Saat itu kota-kota besar di Britania Raya terutama London terus menerus digempur rudal serta bom dari Hitler dari seberang lautan dan yang paling ditakutkan warga Inggris adalah dalam waktu dekat akan mendarat jutaan tentara Jerman di pantai mereka.
Untuk menstabilkan warga yang ketakutan, maka poster ini pun dicetak 2,5 juta lembar lalu didistribusikan. Poster ini dibuat sebagai pesan dan motivasi dengan tujuan untuk menenangkan, membentuk mental serta meyakinkan warga Inggris bahwa bangsa mereka akan baik-baik saja dan Inggris tidak akan segera hancur pada saat itu.
Meski hanya berupa pesan singkat yang didesain dengan font tebal dan mahkota yang sangat sederhana, namun poster ini bersifat cukup persuasif sehingga mampu membangkitkan kembali semangat seluruh warga Inggris pada saat itu.

5.      Dominasi Internet dan Pertumbuhan Media Sosial

            Tidak dapat dipungkiri jika dijaman yang serba modern ini, teknologi khususnya dunia digital dan internet semakin mempengaruhi gaya hidup masyarakat tidak terkecuali di Indonesia. Maka dari itu banyak bermunculan pula media-media sosial seperti facebook dan twitter. Menurut sebuah survey, sekitar 40% dari seluruh pengguna internet di Indonesia rata-rata mengakses internet lebih dari 3 jam.
            Melihat hal seperti ini, banyak produk maupun jasa yang mulai memasarkan atau melakukan promosi di media sosial karena penggunanya yang banyak dan cukup aktif. Sebagai contohnya adalah “Mie Reman”. Mie Reman, sebuah kuliner mie yang hadir dengan memberikan inovasi baru bagi pecinta kuliner pedas. Usaha ini dibentuk oleh tiga orang mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Padjadjaran angkatan 2007 yaitu Yoga, Indri, dan Sandi yang dimulai sejak tahun 2010 dan mulai berkembang pada mei 2011. Mereka melakukan promosi menggunakan media sosial twitter dengan nama @Mie_Reman


            Gambar diatas merupakan salah satu cara mereka mempromosikan tempat makannya dengan bekerja sama oleh beberapa akun twitter bandung seperti @infobdg dan @MorningBandung. Selain itu mereka juga kerap memposting foto dari produk mereka


            Karena bantuan beberapa akun twitter Bandung, Mie Reman semakin terkenal dan banyak pengunjungnya. Saking banyak pengunjung yang datang, cabang Mie Reman pertama di jalan Dipatiukur sering penuh hingga waiting list. Melihat kejadian seperti itu, akhirnya mereka  membuka 2 cabang baru yang cukup besar, yaitu di daerah Braga dan depan SMA PGII 1. Tidak lupa pula mereka menginformasikannya melalui twitter mereka.



Analisis Pengetahuan, Sikap & Tindakan Iklan Provider Indonesia

*another tugas kuliah tahun 2014, dipost demi kebutuhan konten wqwqwq

Smartfren “I Hate Slow” 


Pengetahuan: Melalui iklan ini, konsumen akan mengetahui pentingnya jaringan internet untuk berkomunikasi, fungsi modem atau CDMA pada alat komunikasi, mengetahui pemakaian internet di berbagai situasi, memperoleh informasi tentang dibutuhkannya provider yang anti lelet seperti smartfren dan penggunaan akses internet dapat mengubah mood konsumen. Selain itu, konsumen akan menggunakan  internet untuk mengakses beberapa aplikasi internet atau aplikasi komunikasi dengan jaringan internet baik di jaringan 2G maupun 3G.

Sikap: Ada 2 kemungkinan sikap yang diperlihatkan oleh konsumen terhadap iklan ini, yakni positif dan negatif. Untuk sisi positif, terlihat beberapa bahkan sekumpulan orang yang sukses mengakses di jaringan anti lelet dan mereka merasa bahagia akan hal tersebut. Dalam iklan ini juga terlihat beberapa orang yang saling membantu dalam mengakses internet dengan menggunakan smartfren. Sedangkan sisi negatifnya, konsumen akan menilai bahwa iklan ini mengandung unsur yang kurang baik seperti menghancurkan alat komunikasi disaat jaringan provider yang mereka miliki sedang lelet. Padahal hal tersebut seharusnya tidak dilakukan.

Tindakan: Untuk kebutuhan internet, provider ini layak mendapat konsumen yang banyak dan bisa menjadi rekomendasi dalam hal kecepatan aksesnya. Namun, jika dilihat berdasarkan jangkauan akan sedikit sulit untuk merekomendasikan provider ini.

    XL versi Mawar & Marwan


Pengetahuan: Iklan ini membuat pengguna telepon genggam menjadi lebih aware dan memilih untuk lebih menggunakan provider XL dibandingkan dengan provider lainnya. Hal ini dikarenakan XL menawarkan berbagai kemudahan yang konsumen akan rasakan dalam hal mengakses internet yang cepat dan murah. Provider XL menyediakan tarif super murah yaitu sebesar Rp. 1/KB di hampir semua situs jejaring sosial seperti twitter dan facebook. Salah satu kelebihan provider ini adalah tarifnya yang dapat digunakan selama 24 jam nonstop tanpa batasan waktu, lain halnya dengan provider-provider lain di Indonesia yang umumnya memberi batasan pada tarif murahnya. Selain itu, iklan provider XL ini juga menggambarkan bagaimana luasnya jangkauan internet yang dimilikinya. Dibuktikan dengan terkumpulnya “satu juta mawar” untuk Marwan yang berasal dari berbagai daerah.

Sikap: Meski tidak menggunakan celebrity endorsement, iklan ini tetap mampu menghadirkan sikap positif bagi konsumen sehingga menimbulkan rasa penasaran dan ketertarikan konsumen akan provider ini. Konsumen pun tergerak untuk mencoba dan membuktikan sendiri apakah konten dari iklan tersebut benar atau tidak.

Tindakan: Iklan ini dikemas dengan konsep yang sangat kreatif dan tepat sasaran sehingga konsumen tentu membeli provider ini bahkan merekomendasikannya kepada orang lain.

      Indosat IM3 Play “Soulmate” versi Kangen


Pengetahuan: Iklan tersebut menginformasikan kepada konsumen khususnya anak muda bahwa provider im3 menawarkan paket telepon, bernama paket “Soulmate” yang memberi kepuasaan bagi pelanggan untuk menelepon sepuasnya selama setahun dengan hanya membayar Rp. 10.000,00

Sikap: Konsumen menanggapi iklan tersebut dengan sikap yang positif dikarenakan selain tarif paket yang murah,  iklan paket telepon “Soulmate” ini dikemas dengan konsep yang kreatif sehingga menarik perhatian para konsumen untuk mencoba provider tersebut.

Tindakan: Sikap yang diambil oleh konsumen tentu segera membeli kartu perdana im3 dan mendaftar ke paket “Soulmate” tersebut dengan menekan *123*300#
  
            Simpati Groovy

Pengetahuan: Dengan adanya iklan ini, konsumen dapat mengetahui bahwa kartu simPATI merupakan kartu prabayar yang dikeluarkan oleh Telkomsel. SimPATI dapat digunakan di seluruh Indonesia dengan tarif yang terjangkau dan telepon hemat ke sesama pengguna Telkomsel. SimPATI Groovy memberikan beberapa bonus perdana seperti total bonus 1,2 GB  dan spesial tarif Rp.1500 untuk 5 menit panggilan ke semua operator.

Sikap: Iklan simPATI ini dapat menarik perhatian konsumen dengan fitur-fitur yang ditawarkan sehingga membuat para konsumen ingin mencoba provider tersebut.

Tindakan: Pada akhirnya, konsumen pun membeli dan merekomendasikan provider ini kepada orang lain.

Kamis, 17 September 2015

Get Ready for Global Village 2015!


 
Video by Abdullah Adnan on Youtube

Guys, have you watched it? Yap, video berdurasi 2:15 menit di atas merupakan cuplikan keseruan acara Global Village 2014 dengan tema "Around The World" yang sukses diselenggarakan di Situ Techno Telkom University oleh senior-senior kita anak Marcomm 2012. Tau ngga? Lewat acara ini, pengunjung bisa merasakan sensasi berada di 5 negara dengan budaya yang berbeda-beda dalam satu waktu, yaitu budaya Amerika, China, India, Inggris dan Jepang. Pengunjung juga dimanjakan dengan penampilan musik, tari, drama & parade dari masing-masing budaya yang tentunya kece banget! Nah, saat itu India lah yang terpilih sebagai best performance dan best of the best, mengalahkan ke-4 negara lainnya. Wih, thumbs up!

Global Village itu sendiri merupakan acara tahunan, persembahan dari mahasiswa jurusan Marketing Communication yang di mana pada tahun ini adalah tahun ke dua pelaksanaannya. Berbeda dari tahun sebelumnya yang lebih mengangkat unsur budaya luar, Global Village 2015 kali ini kembali hadir dengan tema "Tell U How We Love Indonesia!", menyajikan keberagaman seni dan budaya Indonesia yang dikemas secara kreatif dan inovatif sehingga diharapkan mampu menarik antusiasme masyarakat lebih luas.

Event ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas akhir 3 mata kuliah yaitu Cyber PR, Selling Management, dan Marketing Public Relation (MPR) dengan diikuti oleh 5 kelas yang masing-masing sebagai representasi budaya Bali, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan dan Sumatra Utara. Berbagai booth games, marchandises, food&beverages, performing arts, dan guest star akan ikut meramaikan event yang rencananya akan dilaksanakan pada 12 Desember 2015 mendatang.

Penasaran tempatnya dimana? Bintang tamunya siapa? So, Don't miss it! Akan banyak kejutan dan hal-hal unik di Global Village 2015. Stay tuned on this blog:)

Jumat, 17 April 2015

Brand Activation Review: Axe Apollo Space Academy (2013)

Just another serpihan tugas matakuliah Brand Management yang dikerjain seharian full karena diselingi makan dan nonton yang begitu mendominasi. Hahaha. Finished in 1,5 hour before deadline. Hail Dinda!!! *Ku lapar banget, btw.



Di zaman seperti sekarang, bukan hanya wanita yang memperhatikan gaya serta penampilan, namun pria pun lambat laun mulai menaruh perhatian lebih pada penampilan mereka. Munculnya istilah baru yaitu “pria metrosekseksual” menjadi segmen baru yang sangat berpeluang untuk disasar. Umumnya, mereka sangat peduli terhadap bagaimana orang lain menilai penampilan mereka secara fisik, mulai dari potongan rambut, gaya berbusana, bahkan aroma wewangian (fragrance) tubuh mereka.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pria memiliki aktivitas yang lebih padat dibanding wanita, sehingga menyebabkan tingkat produksi keringat mereka lebih tinggi dibandingkan wanita. Ada banyak hal negatif yang dapat terjadi akibat dari jumlah produksi keringat yang berlebih. Diantaranya adalah bau badan, ketika tubuh mengeluarkan aroma berbau, maka rasa percaya diri seseorang bisa menjadi turun seketika, apalagi jika aroma tubuh berbau tidak sedap, tentu dapat mengganggu orang lain terutama wanita. Hal inilah yang terkadang menjadi kekhawatiran terbesar para pria.

Semua orang tentu sependapat bahwa aroma wewangian  atau fragrance menciptakan daya tarik seorang pria di mata lawan jenisnya apalagi kalau pemilihannya sesuai dengan karakter pemakainya. Kondisi inilah yang dijadikan peluang oleh Axe. Axe merupakan salah satu produk perawatan pria milik perusahaan multinasional PT. Unilever, Tbk yang fokus pada segmen deodorant pria. Axe juga memposisikan dirinya sebagai produk laki-laki sejati melalui produk serta kegiatan marketing komunikasinya.

Sebagai market leader di segmen produk deodorant bodyspray, Axe telah meluncurkan berbagai varian produk seperti Axe Gold, Axe Anarchy, Axe Apollo, dan Axe Black. Tiap varian produk yang dikeluarkan tersebut dibarengi dengan bentuk-bentuk brand activation yang bervariasi. Salah satu yang paling sensasional yang mampu menciptakan buzz yang sangat kuat adalah kegiatan Brand Activation Axe Apollo, yaitu “Axe Apollo Space Academy” (AASA) yang dikampanyekan Juni 2013 silam. Brand activation dipilih untuk memberikan live brand experience kepada target konsumen sekaligus diharapkan nantinya akan tercipta word of mouth yang dengan cepat mampu membangkitkan viral marketing serta brand advocacy.

Axe Apollo Space Academy berhasil mengumpulkan 82 ribu peserta—terbanyak secara global—dan berkesempatan menjadi satu-satunya “Axe-tronot” Indonesia pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa sejauh 103 kilometer dari bumi. Sebagai brand lifestyle, Axe ingin memberi pengalaman terbaru dan terbaik bagi konsumen melalui program ini dan juga yang pasti Axe ingin konsumennya merasakan experiential marketing yang mampu memicu emosi konsumennya, serta menginginkan adanya interaksi langsung antara brand dengan khalayak sasarannya.

Proses yang harus dilalui peserta tidaklah mudah. Awalnya, peserta tentunya harus memiliki produk Axe Apollo terlebih dahulu. Lalu, mendaftarkan diri melalui dua jalur pilihan, yaitu jalur pendaftaran reguler atau pendaftaran VIP. Kedua jalur tersebut sama-sama dapat diakses melalui website www.axeapollo.com. Mengikutsertakan website sebagai bagian dari kegiatan pemasaran merupakan hal yang esensial, sebab ini mampu meningkatkan jumlah visitor, traffic website, juga sebagai sarana promosi website.

Jalur regular dibuka hingga pertengahan Agustus 2013 lalu dan berhasil mengumpulkan sekitar 59 ribu anak muda berusia 18-39 tahun dari berbagai kota besar di Indonesia. Sedangkan, jalur VIP dibuka mulai September 2013, khusus bagi konsumen loyalnya yang belum masuk ke tahap seleksi 5000 besar atau melewatkan pendaftaran sebelumnya. Namun, mereka diharuskan mengumpulkan kode unik yang tertera pada faktur pembelian Axe di gerai-gerai terpilih.

Setelah melakukan pendaftaran, peserta harus mengumpulkan voting sebanyak-banyaknya. Ini berarti Axe meraup perhatian masyarakat lebih banyak tanpa harus mengeluarkan biaya dan tentunya secara sukarela, tanpa paksaan. Dari sini, word of mouth pun sudah mulai terbentuk.

Sebanyak 5000 peserta dengan vote teratas akan diundang untuk on ground sreening di beberapa kota besar lalu kemudian 30 orang terbaik akan ikut di AASA National Space Camp di Indonesia. Sementara itu, bagi 20 pendaftar jalur VIP dengan poin tertinggi berhak langsung maju ke tahap training di AASA National Space Camp, tanpa harus mengikuti proses screening terlebih dahulu.

Pada tahap AASA National Space Camp di Indonesia, peserta diharuskan menjalan rangkaian tes seperti tes fisik, psikologi, bahasa Inggris, dan beberapa kegiatan yang menguji keberanian. Dari situ, terpilih lah tiga calon “Axe-tronot” yang mewakili Indonesia di pelatihan tingkat global, yaitu AASA Global Space Camp di Orlando, Florida, Amerika Serikat, pada Desember 2013 lalu. Ketiga kandidat tersebut adalah Muhammad Sidharta Krisna, Abraham Gamaliel Figrana, Rizman Adhi Nugraha.


Kompetisi belum berhenti sampai disitu. Di Florida, ketiga kandidat ini kembali diberikan pelatihan astronot yang menantang fisik dan mental. Selain tes fisik yang berat, mereka juga ditantang menjadi co-pilot untuk menerbangkan pesawat tempur SIAI Marchetti SF260, pesawat yang kecepatan terbangnya melebihi kecepatan suara dan melakukan gerakan akrobat di udara. Dan akhirnya terpilihlah Rizman Adhi Nugraga sebagai satu-satunya perwakilan dari Indonesia (Bangka-Belitung) yang akan bergabung dengan 21 orang lainnya dari seluruh dunia. Ini berarti Rizman adalah orang Indonesia pertama sepanjang sejarah yang akan melakukan perjalanan ke ruang angkasa.

Rizman Adhi Nugraga, the first Indonesian to journey into outer space

Brand Personality
Axe hadir sebagai market leader produk perawatan pria khususnya di segmen deodorant pria dengan konsep yang Cool, Adventurous dan Never dull. Axe menyadari bahwa wewangian menjadi salah satu kebutuhan mendasar para pria yang concern terhadap penampilan. Olehnya itu, Axe mengklaim produknya bukan lagi sekedar produk biasa, namun lebih dari itu telah menjadi suatu “lifestyle” di masyarakat.

Emotional Connection
Menyentuh hati konsumen merupakan pencapaian terbesar suatu produk. Brand Activation yang dikampanyekan Axe terbukti membangun hubungan emosional yang tidak akan pernah terlupakan dengan konsumen. Melalui AASA, konsumen diajak untuk bersama-sama merasakan euphoria yang dihadirkan Axe, yaitu terbang ke luar angkasa. AASA juga merefleksikan sisi maskulin dan berkelas brand. Kentalnya atmosfer juga dapat langsung dirasakan peserta mulai dari screen, banner, wallpaper, dan semuanya mencantum brand Axe. Selain itu, para peserta juga menerima baju/jaket (seragam) yang wajib dipakai dalam segala kegiatan yang berkaitan dengan Axe Apollo.

Target Audience
Yang menjadi target audience dalam brand activation ini adalah anak muda khusunya pria berusia 18-39 tahun dari berbagai kota besar di Indonesia.

Two Ways Communication
Axe memberikan live brand experience pada target pasarnya, terutama peserta AASA, memungkinan konsumen untuk berinteraksi langsung dengan brand yang diharapkan dapat menciptakan brand loyalty dan brand advocacy, contohnya melalui website yang telah tersedia, interaksi melalui media social, serta brand activaton itu sendiri.

Exponential Element
Euphoria serta pengalaman berharga yang didapatkan peserta selama mengikuti AASA tentu membuatnya menceritakan hal tersebut kepada orang lain. Hal ini membuat brand Axe menjadi perbincangan banyak pihak. Dan juga peserta maupun masyarakat luas dapat terus mengakses berita/foto-foto kegiatan melalui website www.axeapollo.com.

Reach
AASA sukses meraih total 82 ribu peserta—terbanyak secara global. Ini terjadi akibat ide brand activation yang diciptakan sangat lah baru, orisinil, dan sensasional, juga telah disusun secara matang.

Kritik
Suksesnya brand activation Axe Apollo Space Academy menjadi bukti bahwa Axe memiliki perencanaan serta manajemen merek yang sangat baik. Konsep yang disusun memuat unsur lux, surprise, serta extraordinary, sesuai dengan target sehingga keberadaan program ini dapat menyebar luas dengan sangat cepat di masyarakat. Pelaksanaan event juga dilakukan secara bertahap, inilah yang menimbulkan tingginya rasa penasaran dan antusiasme masyarakat. Bentuk kerjasama yang dilakukan Axe dengan Space Expedition Corporation (SXC) juga menjadi nilai tambah dan kebanggaan tersendiri oleh peserta. Namun, yang sedikit perlu dimodifikasi adalah penggunaan brand ambassador yaitu perempuan cantik dan seksi yang tampak terlalu meng-explore bagian tertentu tubuh wanita. Hal ini tidak begitu pantas, mengingat budaya timur yang dianut orang Indonesia seharusnya jangan sampai tercemar dengan budaya barat yang sangat bertolak belakang dengan budaya Indonesia.

Referensi: