Selasa, 07 April 2015

DROPLETS — Berawal dari Limbah Kulit Sepatu


Selain dijuluki Kota Kembang, Bandung juga disebut-sebut sebagai gudangnya para pebisnis kreatif. Tingginya keterampilan serta kreativitas yang dimiliki oleh sumber daya manusianya lah yang membuat Bandung dinobatkan secara khusus oleh Badan Ekonomi Kreatif sebagai percontohan kota kreatif di Indonesia pada tahun 2015.

Salah satu bisnis yang profitable dan terus menjadi trend di kota Bandung adalah bisnis aksesoris, terutama bisnis aksesoris berbahan dasar kulit. Munculnya produk serupa dengan beragam merk membuat para pebisnis saling berkompetisi untuk menguasai pangsa pasar dan hal ini tentunya menjadi tantangan yang tidak mudah bagi mereka. Diperlukan konsep bisnis serta komitmen yang kuat agar tetap mampu bertahan di tengah-tengah persaingan bisnis tersebut.

Droplets merupakan satu brand asal Bandung yang fokus pada penjualan produk merchandise dari material kulit berkualitas. Ide bisnis ini pertama kali diinisiasi oleh seorang pemuda yang akrab disapa Kak Cie. Tanpa sengaja, ia melintasi sebuah pabrik sepatu lalu menemukan limbah-limbah kulit yang dibuang begitu saja. Terpintas di benaknya untuk menjadikan limbah yang sama-sekali tidak memiliki nilai jual tersebut menjadi sesuatu yang bernilai dan memiliki prospek yang menjanjikan.

Ia pun memproduksi produk pertamanya, yaitu gantungan/kriket pada tahun 2011. Menyadari bahwa bisnisnya ini tidak bisa dijalankan sendirian, ia mengajak rekan-rekannya untuk bekerjasama dan akhirnya terkumpul lah total 15 orang yang tergabung dalam bisnis yang kemudian diberi nama Droplets.

Filosofi Droplets
Nama Droplets dipilih karena memiliki arti filosofis yang tinggi. Droplets diambil dari bahasa Inggris yang berarti tetesan air. Selain itu, “tetesan air” juga diambil dari peribahasa Sunda yaitu “Cikaracak ninggang batu laun-laun jadi legok" yang artinya tetesan air yang terus menerus jatuh ke batu lama kelamaan akan membentuk lubang pada batu itu.


“Kita disini lebih menghargai ke proses di mana tetesan-tetesan air tersebut mampu merubah sesuatu, gitu. Jadi, harapannya sih kita terus berusaha, pelan-pelan hingga lama-kelamaan akan membuahkan hasil” ungkap Sandy, selaku tim Marketing.


Tagline: Culture. Nature. Art
Tiga kata yaitu, culture, nature, dan art merupakan kata yang cocok untuk mewakili visi-misi yang dimiliki oleh Droplets. Culture; sebab Droplets ingin senantiasa menyisipkan unsur kebudayaan yang ada di Indonesia melalui produknya. Nature; sebab Droplets ingin menghasilkan produk yang tidak merusak alam, bahkan mereka berkomitmen untuk menyisihkan sebesar 30% dari profit untuk membantu pelestarian alam melalui aksi-aksi sosial. Sedangkan Art; dari awal, mereka memiliki passion yang sangat besar pada seni, sehingga produk yang dihasilkan pun bernilai estetis.

Droplets sendiri menjual berbagai macam produk mulai dari gantungan kunci, gantungan kamera, tas, ikat pinggang, gelang, dompet, dan sebagainya. Namun, produk unggulan yang menjadi primadona adalah gelang. “Gelang yang kami produksi beda dari yang lain. Selain karna dibuat dengan proses laser, kami juga kerjanya sesuai pesanan. Jadi kami ngasih 6 pilihan warna, jenis kulit, font type, bahkan pelanggan juga bisa menambahkan foto mereka di gelang kami” jelas Iyank, selaku tim produksi.

Produk gelang dibandrol dengan harga yang cukup terjangkau yaitu mulai dari Rp. 35.000,-dengan lama pengerjaan antara 3-5 hari, disesuaikan dengan tingkat kesulitan. Setiap harinya, mereka memproduksi sebanyak 300 produk dengan berbagai jenis, bahkan mampu mendistribusikannya hingga luar daerah. 

Untuk informasi lebih lanjut, anda bisa langsung menghubungi mereka:
Twitter            : @droplets_
Instagram        : DROPLETS_INDONESIA
Workshop        : Komp. Margahayu Raya Barat Blok. S2 No. 35

Author: Dinda Aishah Amalia



McD Buka Lini Fashion?

Time: 21:45 WITU.
Current Mood: Just wanna lay in my bed
Themesong: Calvin Harris-Alesso - Under Control ft. Hurts
(udah hacep belum?)

Hei.
Besok libur. Jadwal kuliah semester ini memang terlalu bersahabat. Kuliah yang hanya 3 hari dalam seminggu itu ada senangnya dan ada sengsaranya. Senangnya (seharusnya) ya bisa bobo cantik di kosan, menikmati tayangan NET yang jadwal, durasi, bahkan timing iklannya pun sudah ku hafal. *Ya maklum, anaknya NET banget* Sambil makan cantik, browsing cantik, atau kalo ada yang ajak jalan yah jalan cantik, deh. Sayangnya itu semua hanya ilusi semata akhir-akhir ini. Sengsaranya semua tugas-tugas numpuk blek-blekan dan hari Rabu hakikatnya dijadikan sebagai hari kerja kelompok se-kelas Marcomm C Raya. Ya, ini kisah yang bahagia.

Btw, televisi itu memberi roh bagi kamarku. Keberadaannya membuatku hidup, sama halnya dengan wifi. Mereka berdua saudara sepersusuan yang memang sulit dipisahkan antara satu dengan lainnya. Contohnya saja sekarang, si televisi asik menonton tuannya yang sedang ngeblog berbekal wifi. Terkadang, si wifi yang gantian dicuekin. Hal itu terjadi hanya sepanjang tayangan Berpacu Dalam Melodi sampai Ini Talkshow. Lalu, break sejam karna ada Polisi 86 yang membosankan. Terus berlanjut lagi sampai Entertainment News malam. Yap, itu semua tayangan NET. Kan, sudah ku bilang.

Tapi, jika dibandingkan antara keduanya. Wifi lah yang mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi dibanding televisi. Bagaimana tidak? Dia on 24 jam, tanpa bobo. Sedangkan televisi, tuan nya bosan dikit..dia diboboin. Eh, dimatiin. Tapi, kalo ngomong soal berita sih televisi emang jagonya. Who doesn't love visual+audio in 1 interesting package? Nah itu hebatnya televisi yey.

Daripada makin ngawur, mending langsung ke berita yang ga penting-penting banget tapi lucu aja, gitu--yang saya dapatkan lewat salah satu stasiun tv temennya si NET.

Berita ini datang dari brand makanan siap saji terHITZ dan ga pernah ada matinya, apalagi kalau bukan McDonalds'. Tau ngga kalau doi sekarang meluaskan sayap bisnisnya ke dunia fashion? Yuhuu di Indonesia sih ibaratnya McD ini lagi melakukan praktik aji mumpung. 

Jadi ceritanya si McD ini baru saja mengeluarkan lini fashion yang diberi nama "imlovingit24', brand yang menjual berbagai kebutuhan rumah tangga seperti dekorasi dinding, bantal, seprei, selimut dan juga tentunya fashion seperti sweater, boot, raincoat, piyama bahkan baju buat binatang peliharaan. 

Uniknya lagi, semua produk yang ditawarkan menampilkan motif multiple dari signature menu McD yang populer, yaitu burger Big Mac. Wow brand attributenya detail sekali, pemirsa. Jadi, semua produk yang dikeluarkan itu hanya pakai satu simbol ini. Sangat simple, yet attract!



Produknya ini dipamerkan pertama kali di Stockholm, Swedia dan bagi yang berminat terhadap produk-produk fashion dan peralatan rumah tangga milik Mcd ini dapat langsung membelinya secara online lewat BigMac Shop. 
In my opinion, McD ini pinter nangkap peluang. Bermodalkan brand yang sudah punya "nama" dan juga brand yang sudah menjadi lifestyle bagi masyarakat terutama anak muda, tentunya bukan jadi hal yang sulit lagi bagi mereka saat mengeluarkan ide bisnis baru. Rasanya apapun yang dikeluarkan McD pasti akan kembali jadi trend dan akan mendapat respon baik dari konsumen. 

So? Penasaran penampakan produk barunya apa aja? Ini salah lima-nya.