Selasa, 22 Agustus 2017

Faktor-Faktor Pertumbuhan Public Relations

*masih dalam edisi tugas mata kuliah Public Relations tahun 2014


1.      Perkembangan Institusi-Institusi Raksasa

Hubungan perusahaan dengan masyarakat luas dapat membantu mendongkrak eksistensi institusi dan mampu menarik kepercayaan masyarakat terhadap intitusi tersebut. Sehingga, perkembangan institusi-istitusi besar di dunia berperan penting dalam pertumbuhan Public Relation.
Beberapa tahun yang lalu, sempat beredar isu bahwa BPOM menemukan berbagai produk permen susu dari China yang mengandung melamin. Setelah isu itu beredar, pemerintah sempat menarik peredaran produk-produk yang mengandung susu dari China. Produk OREO juga tak luput ditarik peredarannya dari Indonesia, sehingga produsen OREO mengalami kerugian dan tentu yang paling penting adalah mengalami krisis kepercayaan oleh masyarakat.
Menghadapi masalah ini, perusahaan OREO di Indonesia melalui Public Relation-nya meluncurkan sebuah iklan untuk membersihkan nama (perbaikan citra) OREO di mata masyarakat. Talent yang digunakan cukup meyakinkan, yaitu Ferdi Hasan yang memerankan seorang ayah yang ingin memberikan makanan terbaik untuk anak-anaknya. Dalam iklan tersebut, awalnya Ferdi pun ragu dengan kualitas OREO namun dia meyakinkan diri bahwa OREO aman untuk dikonsumsi setelah mendatangi pabrik OREO yang berada di Indonesia secara langsung. Iklan ini bertujuan untuk mengedukasi  masyarakat  bahwa OREO yang dipasarkan di Indonesia dibuat di Indonesia dan aman untuk dikonsumsi. Akhirnya, nama OREO kembali bersih di mata masyarakat dan OREO masih terus diproduksi dan dikonsumsi hingga sekarang.

2.      Peningkatan Kesadaran Publik dan Pertumbuhan Media

Public relation sangat berperan penting dalam berupaya membangun hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat agar adanya saling pengertian satu sama lain dan adanya kesadaran publik terhadap perusahaan. Peningkatan kesadaran publik dan pertumbuhan media dapat dilakukan melalui community relations / Corporate Social Responsibility (CSR). 
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah pendekatan dimana perusahaan mengintegarasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis dan interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan.(Nuryana, 2005).
Berikut merupakan contoh kasus upaya peningkatan kesadaran publik dan pertumbuhan media yang dapat mendorong pertumbuhan Public Relation:

·      Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy)


Lifebuoy mengedukasi jutaan anak-anak Indonesia untuk menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mengajarkan lima waktu cuci tangan terpenting, yaitu mencuci tangan sebelum makan, mencuci tangan sesudah makan,mencuci tangan sesudah buang air besar/kecil, mencuci tangan untuk para ibu sebelum menyusui, dan mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan.Selain itu, Lifebuoy juga berinisiatif mendonasikan fasilitas cuci tangan di sekolah-sekolah yang belum memenuhi standar sekolah sehat untuk membiasakan cuci tangan pakai sabun.

       Melalui program CSR tersebut terjalinlah hubungan antara Unilever dengan masyarakat.  Program CSR yang diselenggarakan Unilever telah memberikan manfaat dan keuntungan bagi masyarakat maupun Unilever sendiri. Manfaatnya yaitu, masyarakat mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih mengenai bagaimana pola hidup yang sehat dan mencuci tangan dengan benar, selain itu sekolah-sekolah di Indonesia merasa terbantu dengan adanya fasilitas cuci tangan. Sedangkan manfaat untuk Unilever yaitu, salah satu produk Lifebuoy kini semakin dikenal oleh masyarakat atau publik dan pt. Unilever Indonesia, Tbk sendiri memiliki citra yang positif di mata masyarakat. Dengan adanya manfaat yang dihasilkan melalui program CSR Unilever, kini program Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy) telah dimuat di media cetak koran seperti Tribun dan juga diliput melalui iklan di media televisi dan internet. Dengan meningkatnya pertumbuhan media tersebut, perhatian publik terhadap Unilever pun akan semakin meningkat.

Dilihat dari kesuksesan program CSR dan community relation yang telah dijalankan, public relation dalam perusahaan Unilever dianggap telah berhasil membangun hubungan yang baik antara Unilever dan masyarakat. Dengan keberhasilan tersebut public relation perusahaan Unilever akan semakin tumbuh berkembang dengan kualitas yang baik.

3.      Peningkatan Perubahan Sosial, Konflik dan Konfrontasi

      Salah satu perubahan sosial yang sangat mudah untuk diamati yaitu dalam hal teknologi transportasi. Sebelum berkembangnya teknologi yang ditandai dengan ditemukannya mesin, dulu masyarakat Indonesia menggunakan alat transportasi daerah seperti delman, sepeda atau bahkan berjalan kaki untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Namun, di era saat ini hal itu tidak lagi dapat ditemui sebab masyarakat telah menggunakan motor atau mobil untuk mempermudah dan mempercepat waktu tempuh. Perubahan social ini pun tentu menimbulkan berbagai masalah, salah satunya adalah kemacetan.

Kemacetan sudah menjadi salah satu masalah di beberapa kota besar yang sulit diselesaikan. Namun, pemkot Bandung mempunyai cara yang unik untuk mengatasi masalah kemacetan di kota Bandung. Pemkot Bandung mencoba mengubah gaya hidup masyarakat kota Bandung dengan cara mengajak warganya menggunakan sepeda sebagai pengganti kendaraan bermotor, dan juga mengadakan program Damri gratis setiap hari senin dan kamis bagi pelajar kota Bandung. Kegiatan ini dibuat untuk menggalang dukungan dalam rangka mengurai kemacetan,  menghemat BBM, dan juga mengedukasi serta membiasakan masyarakat untuk menggunakan sepeda yang ramah lingkungan atau menggunakan angkutan massal dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

        Program tersebut tentu tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak menggunakan teknik-teknik Public Relation. Maka dari itu, pemkot Bandung mempublikasikan program tersebut melalui baliho, poster dengan desain yang menarik dan kreatif serta pesan-pesan yang bersifat persuasif yang disuarakan melalui media sosial.



4.      Globalisasi dan Pertumbuhan Media Global, Opini Publik dan Demokrasi

Globalisasi dan media global merupakan dua elemen yang memungkinkan penyebaran ide-ide demokrasi dan opini public di masyarakat. Hal ini tentu sangat mendorong pertumbuhan Public Relation sebab selain karena opini public dibentuk oleh seorang Public Relation, tanpa Public Relation Management yang baik, maksud/tujuan atau ide-ide dari satu pihak yang sudah direncanakan tidak akan tersampaikan dengan baik ke pihak lainnya (dalam hal ini pihak yang berkepentingan).
Aksi propaganda mempunyai kaitan yang cukup erat dengan demokrasi. Propaganda berasal dari bahasa latin, yaitu propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan. Jadi, propaganda dapat diartikan sebagai suatu metode menyebarkan berita agar diketahui oleh masyarakat. Inilah salah satu hal yang dilakukan oleh seorang Public Relation.
Berikut adalah salah satu contoh kasus propaganda mengenai bagaimana sebuah poster dapat memengaruhi opini public masyarakat di Inggris. 
“Keep Calm and Carry On merupakan kalimat sederhana dari sebuah poster yang dibuat oleh UK Ministry of Information sebelum awal Perang Dunia II pada saat pemerintahan raja King George VI di Inggris tahun 1939. Saat itu kota-kota besar di Britania Raya terutama London terus menerus digempur rudal serta bom dari Hitler dari seberang lautan dan yang paling ditakutkan warga Inggris adalah dalam waktu dekat akan mendarat jutaan tentara Jerman di pantai mereka.
Untuk menstabilkan warga yang ketakutan, maka poster ini pun dicetak 2,5 juta lembar lalu didistribusikan. Poster ini dibuat sebagai pesan dan motivasi dengan tujuan untuk menenangkan, membentuk mental serta meyakinkan warga Inggris bahwa bangsa mereka akan baik-baik saja dan Inggris tidak akan segera hancur pada saat itu.
Meski hanya berupa pesan singkat yang didesain dengan font tebal dan mahkota yang sangat sederhana, namun poster ini bersifat cukup persuasif sehingga mampu membangkitkan kembali semangat seluruh warga Inggris pada saat itu.

5.      Dominasi Internet dan Pertumbuhan Media Sosial

            Tidak dapat dipungkiri jika dijaman yang serba modern ini, teknologi khususnya dunia digital dan internet semakin mempengaruhi gaya hidup masyarakat tidak terkecuali di Indonesia. Maka dari itu banyak bermunculan pula media-media sosial seperti facebook dan twitter. Menurut sebuah survey, sekitar 40% dari seluruh pengguna internet di Indonesia rata-rata mengakses internet lebih dari 3 jam.
            Melihat hal seperti ini, banyak produk maupun jasa yang mulai memasarkan atau melakukan promosi di media sosial karena penggunanya yang banyak dan cukup aktif. Sebagai contohnya adalah “Mie Reman”. Mie Reman, sebuah kuliner mie yang hadir dengan memberikan inovasi baru bagi pecinta kuliner pedas. Usaha ini dibentuk oleh tiga orang mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Padjadjaran angkatan 2007 yaitu Yoga, Indri, dan Sandi yang dimulai sejak tahun 2010 dan mulai berkembang pada mei 2011. Mereka melakukan promosi menggunakan media sosial twitter dengan nama @Mie_Reman


            Gambar diatas merupakan salah satu cara mereka mempromosikan tempat makannya dengan bekerja sama oleh beberapa akun twitter bandung seperti @infobdg dan @MorningBandung. Selain itu mereka juga kerap memposting foto dari produk mereka


            Karena bantuan beberapa akun twitter Bandung, Mie Reman semakin terkenal dan banyak pengunjungnya. Saking banyak pengunjung yang datang, cabang Mie Reman pertama di jalan Dipatiukur sering penuh hingga waiting list. Melihat kejadian seperti itu, akhirnya mereka  membuka 2 cabang baru yang cukup besar, yaitu di daerah Braga dan depan SMA PGII 1. Tidak lupa pula mereka menginformasikannya melalui twitter mereka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar