Sabtu, 30 November 2013

Cyber Bullying di Indonesia

Just another tugas Pengantar Ilmu Sosial dari Bu Ratih tentang contoh kasus cyber bullying di Indonesia. Kenapa bukan Farhat Abbas? Simpel aja, karena saya terlalu letih dengan ulah bapak yang kelakuannya nggak-S3-banget itu. Here we go!
                        
            Belakangan ini, media sosial seakan kehilangan peran positifnya sebagai alat untuk mempererat hubungan antar manusia. Berbagai kekerasan dunia maya muncul dan mengintai para penggunan media sosial akibat kebebasan berekspresi yang tampaknya telah disalah artikan oleh segelintir orang. Semua pengguna leluasa menyampaikan aspirasinya kepada orang lain tanpa pandang bulu, entah itu positif atau bahkan negatif. Kekerasan tersebut dapat berupa hinaan, cacian, ancaman, fitnah, aksi hack dan berbagai macam hal negatif lainnya tergantung motivasi dari pelakunya. Kekerasan yang terjadi di dunia maya dikenal dengan istilah cyber bullying. Cyber bullying adalah perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendahkan seseorang baik dilakukan secara online  seperti email, instant messaging (IM), blog, media social dan halaman web  atau melalui telpon seluler seperti SMS, missed call yang kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja.

            Di Indonesia, cyber bullying ini telah marak terjadi di kalangan masyarakat dengan berbagai tingkatan, mulai dari yang tidak kita sadari seperti memposting foto memalukan milik teman hingga pembajakan akun pribadi bahkan sampai dengan adanya tindak pemerasan dan terror pembunuhan.

            Salah satu contoh nyata cyber bullying ini adalah aksi yang dilakukan Luna Maya pada tahun 2009 silam melalui sosial media twitter yang menghina bahkan merendahkan profesi awak media yang dalam hal ini pekerja infotainment. Berikut tulisan Luna Maya melalui akun twitternya.




            Tulisan tersebut langsung menuai protes besar oleh pihak wartawan. R Priyo Wibowo, yang mewakili teman-temannya didampingi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya melaporkan Luna Maya ke Polda Metro Jaya atas dasar pencemaran nama baik.

            Luna Maya mengakui kesalahannya dengan kembali memposting status sebagai berikut:




            Namun apadaya, komunikasi bersifat irreversible. Itulah yang pantas untuk menggambarkan perbuatan Luna Maya ini. Apa yang telah ia lakukan tidak akan mungkin dapat ditarik kembali. Komentar-komentar yang bernilai positif dan negatif tertuju pada aksi Luna Maya. Ada yang menyesali perbuatannya, ada juga yang tetap berpihak padanya. Terdapat beberapa kerugian yang dialami Luna Maya pasca penghinaan yang ia lakukan, seperti pemutusan kontrak oleh Manajemen Lux & PT. Unilever dan iklan-iklan lainnya.

            Awalnya Luna Maya merasa terusik atas segala pemberitaan yang sudah keterlaluan yang ditujukan padanya dan mantan pacarnya, Ariel,  atas kasus video porno sebelumnya. Para wartawan tak henti-hentinya mengorek dan memberitakan segala kehidupan pribadi mereka berdua. Puncaknya pada saat kamera salah satu wartawan membentur kepala Alleia, putri Ariel, yang saat itu digendongnya. Pemojokan dan kekesalan itulah yang menjadi latar-belakang Luna untuk melakukan aksi konyol tersebut. Dia melampiaskannya melalui status Twitter yang sebenarnya tidak pantas dia lakukan sebagai seorang public figure.

            Hal tersebut sebenarnya tidak akan terjadi kalau saja Luna maya think before posting. Seharusnya ia memikirkan segala dampak negatif yang akan ia terima jika ia melakukan hal tersebut. Bersikap tenang dan sabar adalah hal yang paling penting dalam menangani  pemberitaan wartawan yang sudah terlalu berlebihan, bukannya membalasnya dengan kata-kata yang tidak bermoral. Memposting status hinaan kepada pihak lain bukanlah solusi yang tepat, justru semakin menambah masalah sebab semua pengguna media social (dalam hal ini twitter) dapat kapan saja meng-capture status tersebut dan menyimpannya sebagai barang bukti untuk mempermudah proses pelaporan terhadap pihak yang berwajib.

            Oleh sebab itu, jadilah pengguna yang cerdas di dunia maya. Selalu berperilaku sopan dan tidak memposting hal-hal yang nantinya akan memancing hal negatif dari berbagai pihak. Jangan pernah membalas aksi pelaku cyberbullying dengan cyberbullying juga, bersikaplah lebih tenang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar