Metrotvnews.com, Medan: Badan
Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Sumatra Utara,
memprakirakan gerhana bulan akan terjadi, Sabtu (10/12) malam pukul
19.00 WIB. "Mungkin gerhana terakhir pada tahun 2011," kata Kepala
bidang Pelayanan Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan Hendra Suwarta
di Medan, Sabtu (10/12).
Menurut Hendra, gerhana itu terjadi karena posisi matahari, bumi, dan bulan berada sejajar mulai sekitar pukul 19.00 WIB. Akibatnya, sinar matahari tidak sampai ke bulan karena tertutup bumi yang berada di tengahnya.
Ia memperkirakan penutupan bulan dari sinar matahari berlangsung hingga pukul 24.00 WIB. "Jadi, gerhananya mungkin hingga pukul 24.00 WIB," katanya. Menurut Hendra, gerhana bulan merupakan fenomena alam biasa. Tahun depan fenomena serupa juga akan terjadi kembali.
Karena hanya fenomena alam alamaih, gerhana bulan tersebut diperkirakan tidak akan membawa pengaruh apa pun. "Fenmena tersebut masih bisa dilihat dengan mata telanjang," kata Hendra menjelaskan.(Ant/DOR)
Menurut Hendra, gerhana itu terjadi karena posisi matahari, bumi, dan bulan berada sejajar mulai sekitar pukul 19.00 WIB. Akibatnya, sinar matahari tidak sampai ke bulan karena tertutup bumi yang berada di tengahnya.
Ia memperkirakan penutupan bulan dari sinar matahari berlangsung hingga pukul 24.00 WIB. "Jadi, gerhananya mungkin hingga pukul 24.00 WIB," katanya. Menurut Hendra, gerhana bulan merupakan fenomena alam biasa. Tahun depan fenomena serupa juga akan terjadi kembali.
Karena hanya fenomena alam alamaih, gerhana bulan tersebut diperkirakan tidak akan membawa pengaruh apa pun. "Fenmena tersebut masih bisa dilihat dengan mata telanjang," kata Hendra menjelaskan.(Ant/DOR)
Gerhana
bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan
tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara
matahari
dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari
tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan
penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang
beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan
terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi
bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan.
Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2
buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan
memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan
beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari
untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka
seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana
matahari karena kedua node tersebut
terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.
Sebenarnya,
pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih
dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang
dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer
bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum
cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan
tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun
coklat.
Gerhana bulan
dapat diamati dengan mata telanjang
dan tidak berbahaya sama sekali.
Ketika gerhana bulan sedang berlangsung, umat Islam
yang
melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan
salat
gerhana bulan (salat khusuf).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar